Sempat Kenal, Meski Sebentar

Cenderung Serius

Sudah lama saya ingin menuliskan tentang dia. Tapi ada sesuatu yang membuat saya urung-urungan menulisnya di blog yang ambyar ini dan mencoba tidak mengingat kebelakang. Karena mungkin saya akan terlihat wagu kalau menulis tentang dia di sini. Lantas kenapa sekarang jadi berubah pikiran? Nah begini ceritanya.

Sosok yang Menginspirasi        

Dia seorang yang sangat mencintai seni melebihi apapun. Melalui karya-karyanya lah saya mulai tahu -walau tidak seluruhnya- track record dia seperti apa. Dan saya? saya hanyalah seorang korban era media sosial yang percaya apa-apa bisa dilakukan secara online. Termasuk waktu berkenalan. Hanya media sosial perantara saya untuk berkenalan dengan dia. Dan tak butuh waktu lama buat saya untuk mulai mengagumi dia dan karyanya. Iya, saya jatuh hati terhadap karyanya. Di luar semua itu dia memang seorang yang sangat ramah untuk ukuran orang yang masih pada tahap baru kenal. Kami sempat berbalas texting saat itu. Kami saling mengetahui profil masing-masing melalui pertanyaan-pertanyaan saya yang ora mbois. Tapi dia tetap menjawabnya dengan ramah tanpa gengsi karena baru kenal. Itu yang memperkuat alasan kenapa saya kagum. Selain itu dia aktif tidak hanya di satu bidang seni. Di beberapa bidang seni dengan jenis yang berbeda dia terlihat sangat aktif dan menguasai. Pantaslah predikat ‘wanita out of  the box’ disandangnya. Setidaknya versi saya. Menikmati karya-karyanya, membuat saya teringat sama sosok Dewi Lestari dan Rahne Putri, juga Gita Gutawa. Itu sebenarnya salah satu alasan kenapa saya mulai menulis lagi. Dari karyanya pula lah saya menjadi merasa dekat dengan dia karena mengetahui banyak hal tentangnya. Ya, saya tahu meski hanya sepihak. Tapi percayalah, kalian akan mengalami hal yang sama ketika kalian mulai mengagumi seseorang, walaupun belum pernah bertemu, meski belum kenal secara intens, belum sempat bertatap langsung untuk sekedar minum teh bareng dan basa-basi ini dan itu, dan sebetulnya orang itu ada di sekitar kalian. Beruntunglah saya yang sudah sempat 2 kali melihatnya secara langsung ketika dia perform. Memang terkesan tidak adil. Dengan sifat pemalu yang saya miliki, dan kurangnya kepandaian saya mencari alasan dan momen untuk bertemu, sangat sulit untuk membuatnya terkesan tidak berat sebelah waktu itu.

Akan tetapi

..cerita yang saya tulis di atas jauh sebelum secara tiba-tiba hilang kontak dengan dia. Saya yang hanya berharap bisa menjadi teman penceritanya ndak mau berpikir yang macem-macem dan menyalahkan siapa-siapa tentang tragedi hilang kontak ini. Saya anggap saja ini musibah yang menimpa saya dengan menyesalkan kecerobohan saya, menjatuhkan handphone saya ke dalam bak mandi dan harus menyervisnya sehingga semua kontak hilang begitu saja. Namun saya tetap bersyukur bahkan beruntung dengan kesempatan saya bisa dikenalkan dengan dia, tanpa kata walaupun. Saya dengar dia sudah semakin sibuk dengan kegiatannya yang membuatnya mengabdi kepada kampusnya. Iya dia memang seorang yang aktif di beberapa kegiatan kampus yang membuat waktu istirahatnya terkuras habis. Apalagi dengan sudah terpilihnya dia menjadi perwakilan kampus yang tentunya lebih banyak lagi tugas dan kegiatannya. Membuatnya tak ada waktu lagi berkarya seperti sebelum-sebelumnya. Ataupun mungkin karena hal lain yang membuatnya jarang berkarya lagi, saya ndak tahu. Benar dia memiliki semangat dan kemauan yang sangat tinggi, tapi tidak untuk karyanya kali ini. Jadi untuk dia semoga diberi kekuatan dan kesempatan untuk berkarya lagi.

In personality:Tolong berkaryalah lagi. Bukankah cita-cita sampeyan dulu ingin berhasil dalam pencapaian di bidang yang justru sekarang jarang sampeyan karyakan saat ini? Berkaryalah tanpa menghiraukan intervensi dari manapun. Maaf menulis tentang sampeyan tanpa ijin dulu, siapa saya menulis-nulis tentang sampeyan haha. Waktu saknyukan yang sampeyan sempatkan kenal dengan saya, saya sangat berterimakasih. Kalaupun sempat membaca ini pastilah sampeyan tahu siapa saya dan siapa yang saya maksud di tulisan ini yang tak lain ialah sampeyan sendiri. Dan kalaupun sampeyan belum tahu siapa saya juga ndakpapa, yang penting saya yakin sampeyan punya niat baik setelah mbaca tulisan yang mirip curhatan ini, hiraukan saya. Karena karya sampeyan jauh lebih penting. 🙂

Berbekal gambar download-an dari blog pribadi sampeyan yang sedikit tak crop ini hehe, semoga sampeyan selalu ingat yang diinginkan dulu

IMG_0864