Jalan-Jalan ½ Ekspedisi

Cenderung Selo

Seperti janji saya yang kemarin, saya akan ngepost yang fresh. Dan yang kebetulan masih fresh di pikiran saya adalah pengalaman saya beberapa hari yang lalu. Pengalaman keseloan saya ini berhubungan dengan alam. Back to nature gitu #halah. Yawis langsung saja.

Jadi belum lama ini sekitar 6 hari yang lalu saya mendapat pesan singkat dari teman, teman sewaktu bal-balan nyeker sore dulu, yang kurang lebih isinya ajakan dolan ke suatu tempat. Memang teman saya yang ini dikenal suka sekali dengan hal-hal yang berbau traveling. Hawong cah Pecinta Alam je. Apa-apa yang keluar dari mulutnya pasti ndak jauh dari yang namanya dolan. Sampeyan yang mau kenalan bisa kunjungi facebooknya di sini

Nah saya yang notabene bukan seorang inisiator destinasi wisata tak butuh waktu lama buat mbales pesan yang dia kirim. Langsung tak ayo-in saja. Kebetulan juga besoknya, hari Minggu saya selo dan saya lihat destinasinya juga cukup menarik, jadilah saya putuskan buat ikut saja. Karena destinasinya masih di daerah lokal di tempat kami tinggal, jadi kami berangkatnya montoran. Oiya soal traveling saya juga suka tapi ndak banget-banget. Ndak sampe traveller addict gitu lah pokoke.

Besoknya kami kumpul di rumah temen kami satunya lagi, masih sama temen bal-balan juga waktu kecil dulu. Ternyata di situ sudah ada beberapa orang yang siap ikut. Kami sempat ngobrol saknyukan sebelum berangkat. Dari situ saya baru tau acara dolan ini bareng sama teman-teman tim D’traveller 09.

Sampeyan yang masih asing dengan D’traveller akan saya beberkan sedikit (halah beberkan) mengenai D’traveller ini sepengetahuan saya saja. Terbentuk dari perjalanan yang tak disengaja di awal tahun 2009 lalu, D’traveller 09 merupakan suatu perkumpulan orang yang punya inisiatif untuk melakukan wisata/melancong/rekreasi/adventure/ekspedisi dan sembarange yang sejenisnya. Mereka –pendiri D’travellers 09– ini adalah orang-orang Blitar yang pengen mengexplore potensi wisata daerahnya lebih jauh. Kenali daerah sendiri dulu baru kenali milik orang lain, mungkin seperti itu misinya dulu. Mungkin. Tapi lama kelamaan grup ini bersifat terbuka (open trip) buat siapa saja yang pengen gabung dan melakukan perjalanan bersama-sama. Khususnya warga Blitar. Segeralah mereka membuat facebok dan media sosial lainnya yang menyusul untuk memudahkan member-member baru bergabung di dalamnya. Jadi rekan-rekan kolega dan sejawat yang kepengen bergabung bisa join dulu di groupnya dan kalian akan mendapat semua yang kalian butuhkan sebelum melakukan perjalanan. Gitu kurang lebih pokoke. Sekali lagi ini hanya sepengetahuan saya saja dan mohon dikoreksi kalau salah. Wong saya cuma dicritani temen, belum sempet tanya mase langsung kemarin hehe. Tapi kalau mau tau lebih lengkapnya bisa kunjungi blognya di sini,

Kembali ke cerita jalan-jalan saya. Oiya kenapa saya ngasih judul seperti itu. Karena kalau bisa dibilang jalan-jalan ya memang jalan-jalan. Tapi kalau mau dibilang ekspidisi pun juga bisa. Dibilang ekspedisi tapi ndak serius-serius banget malah cenderung selo kemarin. Jadi biar ndak ada salah paham mending setengah setengah saja. Biar adil.

Lokasi wisata berada sekitar 40-an km dari pusat kota Blitar. Karena letaknya di Blitar selatan dimana morfologinya berupa pegunungan, jadi bisa ditempuh kurang lebih 1 jam perjalanan dengan motor. Perjalanan dimulai tidak dengan berangkat langsung ke lokasi, akan tetapi berkumpul dulu di bendungan Jegu. Biar ndak disik-disikkan. Sekitar setengah jam lebih nunggu mas-mase senior dan member yang lain kumpul, saya dan teman-teman sampai ngantuk-ngantuk. Setelah itu kami bertemu, salaman, dan kenalan. Salah seorang yang saya ingat namane mas Adon yang lantas mengatakan, “sing iso mek iki, liane sibuk gak iso melu..” (yang bisa hanya ini lainnya sibuk gak bisa ikut).

Lalu kami pun berangkat.

Di perjalanan saya bertanya ke teman saya yang kurang lebih seperti ini,

“sing jenenge Mas Adon kuwi mau to admine?” saya menebak-nebak

(yang namanya mas Adon tadi ya adminnya?)

Lantas teman saya menjawab,

“iyo! yo kuwi mau admine. Sing liyane embuh nengndi kok ra melu”

(iya! Ya itu tadi adminnya. Yang lainnya entah kemana kok ga ikut)

Lalu kami meneruskan obrolan ini dan itu seputar D’travellers 09 sampai ndak kerasa perjalanan sudah sampai tujuan. Memang total keseluruhan yang ikut dalam perjalanan ini ndak banyak. Sekitar 11 jiwa. Sudah seperti tim sepak bola. Namun itu tak sedikitpun mengurangi tekad awal kami. Lagian ini masih mending daripada perjalanan sebelumnya yang lebih sedikit lagi kata teman saya.

Setelah sampai tujuan kami memarkir sepeda kami masing-masing di rumah warga sekitar dan melanjutkan menuju lokasi dengan berjalan kaki. Iya, berjalan kaki. dengan menyusuri persawahan warga, hutan, sungai-sungai, turunan, dan tanjakan. Banyak ya? Namanya juga ekspedisi. Benar-benar lempoh kami dibuatnya.

r

Ketika menyusuri hutan kami tetap bersama, We Are Together!! (Foto oleh D’Travellers09)

tg

Ketika menyusuri sungai yang banyak batu kalinya sak ndase megatron (Foto oleh D’Travellers09)

Konon lokasi yang kami tuju bisa dibilang masih fresh dan terjaga kealamiannya. Belum dibuka untuk umum juga karena belum terexplore ke media. Selain itu medan untuk menuju lokasi juga masih terbilang sulit dilalui. Ya seperti yang saya katakan tadi, harus melalui morfologi-morfologi bumi yang macem-macem jenisnya. Hanya petualang-petualang sejati yang mungkin ndak akan sambatan dengan track yang seperti itu. Halah. Pokoke masih secret destination gitu.

Nah setelah sampai di lokasi.. JREENNG JREENNNGG… seakan-akan rasa letih lesu dan lelah kami hilang seketika, melihat panorama yang aduhai indahnya. Seolah-olah kami merasa kami lah yang pertama menaklukkan dan menemukan lokasi ini (yang sebenarnya tidak seperti itu tentunya). “Air Terjun Jurug Bening” begitu orang-orang menyebutnya.

11046851_771745609582898_6401413144247911802_n

Air terjun Jurug Bening, terlihat dari atas (foto oleh Mas Adon)

reg

Harus milih batu yang bisa dipijaki dulu untuk mengambil foto, kalau ndak pengen nyemplung sungaine

Di bawah grojogan (bahasa indonesianya apa ya?) air terjun terdapat kedung atau bendungan kecil yang mungkin bisa dibuat renang kalau-kalau airnya bening. Tapi sayang waktu itu kebetulan pas airnya butek jadi ya mikir-mikir kalau mau nyemplung hehe.

Seusai tercengang untuk beberapa waktu karena takjub, kami segera mengambil posisi masing-masing untuk selfie dan segala macemnya. Sat set bat bet kami mengambil tempat dengan angel terbaik yang kami pilih sendiri-sendiri. Tak lupa juga kami berfoto bersama untuk mengabadikan momen yang jarang seperti ini.

h

Yak tu..wa..ga..pat..!!! Foto bersama tetuane D’Travellers09 (yang paling depan sendiri)

Intiya di sini kalian akan dimanjakan dengan view yang pokoke terbayar tuntas tass..kontan, selama perjalan menuju lokasi. Sampai pada akhirnya kalian lupa sama pemean yang belum dientasi. Dan kalian pembaca yang budiman mungkin harus mencobanya di lain waktu melihatnya secara langsung. Karena mulai hari ini tempat wisata ini sah kami rekomendasikan!!

Jadi yang liburannya cuman gitu-gitu saja dan yang liburan masih sendiri dan merasa tak ada teman, boleh kok ikut D’travellers 09 yang sifatnya terbuka buat siapa saja. Lebih-lebih yang domisili Blitar. Sebenere untuk ukuran mengajak, saya masih belum pantas hehe, karena saya sendiri masih bukan admine dan masih ikut-ikutan saja kemarin itu. Tapi, seperti yang saya katakan tadi di awal karena D’travellers 09 ini sifatnya terbuka buat siapa saja yang pengen ikut langsung. Recommended lah pokoke. Jadi pembaca yang budiman, siapa saja bisa langsung jadi membere di facebooknya dan langsung ikut jalan-jalan bersama ketika ada open trip. Kan enak to bisa dapet teman baru sekaligus destinasi wisata baru. Owsem tenan.